Menjaga Niat Membangun Keikhlasan – 24 Maret 2017

Ustadz Achmad Rosyid

SGB, 24 Maret 2017

Menjaga Niat Membangun Keikhlasan

live video: https://www.facebook.com/stichtinggenerasibaru.utrecht/videos/1447277621980114/

 


Secara hakikat semua hal adalah milik Allah. Hanya satu yg kita miliki yaitu kemauan untuk memilih dalam hati kita.

Adz Dzariyat 56: Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah

Apa arti beribadah?
1. Mengesakan Allah dan tidak menyekutukanNya
2. Menyembah Allah dengan cara yang Rosululloh contohkan

Apa saja bentuk ibadah?
Annisa 36: ” Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”

Dimensi ibadah bukan hanya ibadah vertikal kepada Allah tetapi juga berbuat baik kepada sesama manusia.

Siapakah orang yang bangkrut di akhirat? Mereka yang tidak berbuat baik kepada makhluk
“Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)

Syarat diterima ibadah ada dua:

1. Ikhlash: tidak menyekutukan Allah dalam motivasi ibadahnya, beribadah bukan karena makhluk.

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim)

2. Ittiba’: Melaksanakan Ibadah sesuai dengan tuntunan Rosululloh
Lawan kata ittiba adalah bid’ah. Namun kita harus berhati2 dengan istilah ini. Jangan sampai kita yang awam membid’ahkan sesuatu yang berbeda dengan ibadah kita. Yang penting kita beribadah sesuai tuntunan salafush shalih, mazhab, dan ulama2 terdahulu.

Kenapa kita harus bermazhab dan mengikuti tuntunan ulama? Karena kita belum tentu bisa menafsirkan Al-Qur’an dan sunnah dengan benar.

IKHLASH artinya Murni. Niat kita beribadah murni semata2 karena Allah.

Niat dapat menyelamatkan kita tapi juga bisa mencelakakan kita. Jangan sampai kita salah niat.

Dalam hadits dunia ini diisi oleh empat golongan manusia
1. Orang yang diberi ilmu dan diberi harta, kemudian ia berbuat baik dengan harta dan ilmunya, maka orang ini paling mulia
2. Orang yang diberi ilmu tapi tidak diberi harta, jika orang ini berniat untuk berbuat baik maka orang ini sama mulianya dgn yang pertama
3. Orang yang diberi harta tapi tidak diberi ilmu, maka hartanya akan digunakan untuk keburukan, inilah golongan terburuk
4. Orang yang tidak diberi keduanya, jika ia sekadar berniat untuk bermaksiat maka ia akan sama buruknya dgn golongan ketiga

Ikhlash kita dapat ditumbuhkan dan dipelihara dgn cara memakan makanan yang halal dan mencari nafkah yang halal. Sesuatu yang haram dapat merontokkan keikhlashan yang sudah kita niatkan.

Bagaimana menjaga niat?
Bergaulah bersama orang2 Sholeh, yang sama2 punya niat ikhlash. Maka kita bisa saling mengingatkan

Manusia bahasa arabnya Insan artinya pelupa. Fitrahnya harus ada yang selalu mengingatkan

Bolehkah bertawasul kepada Allah dgn amal kita? Meminta kepada Allah dgn menyebut2 kebaikan kita di masa lalu? Apakah tidak melanggar konsep ikhlash?
Boleh. Justru Allah senang jika hambaNya meminta kepada Allah dengan menyebut2 kebaikan.


Comments

Geef een reactie

Het e-mailadres wordt niet gepubliceerd. Vereiste velden zijn gemarkeerd met *

Deze site gebruikt Akismet om spam te verminderen. Bekijk hoe je reactie-gegevens worden verwerkt.

nl_NL