Narasumber: Ustadz Makky Jaya
Yorga: Pengajian Dwimingguan Imamul muttaqin 13 Januari 2017 @rumah Kang Arga
TILAWAH quran Al Baqoroh 98-100
PEMBUKA
Refleksi doa: “robbanaa hablanaa min azwajina wa dzurriyatina qurrota ‘ayun waj’alna lil muttaqiina imaama”
Artinya “Ya tuhanku berikanlah dr pasangan kami dan keturunankami penyejuk hidup dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang2 bertaqwa”
Nama majelis ilmu kita “imamul muttaqin” sangat luar biasa, ini adalah doa agar kita menjadi teladan bagi orang2 sekitar kita
Materi AKTUALISASI SYAHADAT DALAM KEHIDUPAN
Setiap perintah Allah yang diturunkan pasti merupakan hal penting untuk kebaikan kita semua, syahadat sangat penting, tidak hanya sekedar lisan saja. Syarat2 syahadat (iman) adalah diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati, dan diamalkan dalam perbuatan
Hadist “Katakanlah ‘Laa ilaha illallah muhammadarrosululloh’, maka kalian akan masuk surga”. Artinya betapa luar biasanya kalimat syahadat.
Hadist “Barangsiapa yang suka membiasakan diri beristighfar, maka Allah akan berikan jalan keluar baginya dari segala macam kesulitan, dan kemudian Allah akan memberikan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka2”
Seseorang bisa melakukan istighfar yang ikhlas sehingga bisa menghasilkan manfaat sesuai hadits diatas karena keyakinan kepada Allah yang ada di dalam hatinya (iman), dia memiliki hubungan langsung dengan Allah tanpa perantara. Dan hubungan langsung itu direalisasikan oleh aplikasi syahadat kita.
Bagaimana merealisasikan syahadat dalam praktek kehidupan sehari2? Ada 5
1. Al-Mahabbah (cinta)
Ukuran paling mudah yang menunjukan rasa cinta kepada Allah dan Rosulnya yaitu dengan menjalankan perintah-Nya semampunya dan menjauhi larangan-Nya.
Ada kalimat tambahan dalam hadits dalam menjalankan perintahNya, “lakukanlah semampumu”. Artinya standard amal setiap orang tidak bisa disamakan. Setiap orang punya amal unggulan masing2 semampu mereka. Ada yang amal unggulannya membaca qur’an, shaum senin kamis, dll. Yang penting adalah keikhlasan dari amal2 tersebut.
Ukuran lain bagaimana rasa cinta kita kepada Allah dan RosulNya adalah mencintai sesama manusia dan mencintai nilai2 kebaikan secara umum.
Mari secara rutin merenungi sedalam apa rasa cinta kita kepada Allah dan RosulNya dengan muhasabah.
2. Muamalah/Tijaroh (perniagaan)
Makna perniagaan bukan hanya transaksi ekonomi tapi interaksi dgn sesama manusia sejara umum
QS Ash Shaaf 10
“Maukah Kutunjukan suatu ‘perniagaan’ yang bisa menghindari kalian dari azab yang pedih? Yaitu beriman kepada Allah, RosulNya, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, yang demikian baik bagimu jika kalian mengetahui.”
Apa manfaatnya? Dalam ayat lanjutannya
“Niscaya Allah akan mengampuni dosa2mu, memasukan ke surga, dan mendekatkan kita kepada pertolongan dan jalan keluar”
3. Amal Perbuatan
Dalam surat Al-Ashr manusia akan merugi kecuali (1) beriman, (2) beramal saleh, (3) saling nasihat menasihati dalam kebaikan, (4) saling nasihat menasihati dalam kesabaran. Nasihat menasihati adalah budaya islam, dalam konteks saat ini bisa juga maknanya kritik positif dan masukan konstruktif. Soleh pribadi saja tidak cukup untuk terhindar dari kerugian. Konsep nasihat-menasihati sama maknanya dengan Dakwah. Jadi mengajak kepada kebaikan (dakwah) adalah bagian dari ekspresi syahadat kita.
4. Al-Jihad
Jihad adalah salah satu realisasi syahadat. Al-Imron 142 “apakah kamu yakin akan masuk surga padahal kamu belum berjihad?” Ayat2 seperti itu merupakan bentuk retorika dari Allah agar kita berefleksi. Apakah kita yakin hanya dengan mengucap syahadat saja bisa masuk surga? Ternyata ada konsekuensi/kewajiban dari ucapan kita itu. Jihad adalah nilai perjuangan dan jerih payah dari sesuatu yang kita keluarkan (bisa berupa niat, harta, dll) dalam rangka mencari fadhilah Allah.
Karakteristik seorang muslim adalah dia memiliki kemampuan untuk berjihad (bersungguh2) dalam setiap perbuatannya. Tidak ada nilai dari suatu amal kecuali dengan jihad (kesungguh2an). Sholat, kerja, belajar, bahkan tidur pun membutuhkan kesungguh-sungguhan.
Jihad juga memiliki dimensi istiqomah (keteguhan) dan azzam (tekad).
5. Al Hayah Al Mukmin
Kehidupan kita sebagai mukmin. Sejauh mana kalimat syahadat mewarnai kehidupan kita. Wujud dari keempat realisasi syahadat sebelumnya adalah hidup kita sehari-hari.
Abu Dzar Al Ghifari pernah curhat ke Rosululloh bahwa beliau sedang lesu karena terlilit hutang. Rosul menawarkan sebuah doa agar Allah memberikan kemudahan untuk melunasi hutang.
Doa untuk menanggulangi 8 penyakit rohani
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal buhkl, wa a’udzubika min ghalabatid-daini wa qahrir-rijaal
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada (GALAU) dan GELISAH, dan aku berlindung pada-Mu dari LEMAH dan MALAS, dan aku berlindung pada-Mu dari sifat PENGECUT dan KIKIR, dan aku berlindung pada-Mu dari BELENGGU HUTANG dan ORANG YANG MENGUASAI”
Doa ini dalam hadist perlu dibaca pagi dan petang agar kita terhindar dari penyakit2 tersebut dan hidup kita terwarnai dengan syahadat.
PENUTUP
Jangan sepelekan kekuatan doa dan pertolongan Allah, bisa jadi kesuksesan kita hari ini adalah jawaban dari doa2 kita di masa lalu yang tidak kita sadari/lupakan. Atau bahkan doa2 dari orang lain untuk kita. Atau bahkan doa dari saudara2 muslim yang tidak kita kenal.
Yakinlah kepada Allah. Tidak mungkin Allah mengumpulkan kita dalam majelis ini yang jauh dari kampung halaman, jika Alah tidak punya rencana kebaikan untuk kita.
Tinggalkan Balasan