Foto : Area Mesjid Ulu Camii tempat pelaksanaan bazaar akhir tahun
Persaudaraan di rantau senantiasa menyimpan cerita yang tidak biasa.
Bertahun-tahun menetap di negeri orang, dengan segenap perbedaan yang harus dijalani, membuat kami, diaspora Indonesia memiliki rasa senasib sepenanggungan. Semangat kebersamaan terjalin begitu erat.
Ini terlihat jelas ketika kita mengikuti beragam acara dan kegiatan kemasyarakatan, khususnya di Kota Utrecht Belanda.
Bulan Desember menjadi istimewa bukan hanya buat saudara-saudara kita yang beragama nasrani, kaum muslim di kota Utrecht pun mengisi penghujung bulan desember dengan kegiatan istimewa, berupa bazaar akhir tahun.
Bazaar Akhir Tahun yang digagas dan diorganisir oleh komunitas muslim Turki Masjid Ulu Cami Utrecht ini, secara khusus mengundang komunitas muslim Indonesia yang tergabung dalam organisasi SGB (Stichting Generasi Baru).
Undangan itu juga sebagai bentuk apresiasi dan dukungan mereka akan niat dan mimpi besar SGB memiliki mesjid sendiri, yang nantinya juga berfungsi sebagai Pusat Budaya Indonesia di Utrecht atau ICCU (Indonesisch Cultuur Centrum Utrecht).
Pelaksanaan bazaar tahunan yang berlangsung dari tanggal 25-29 Desember ini, bertempat di pelataran Mesjid Ulu Camii.
Foto : Pengunjung yang memenuhi area bazaar
Stand Kami menyajikan beragam jenis makanan khas Indonesia.
Para ibu dengan penuh antusias menyiapkan menu harian yang berbeda.
Cuaca dingin yang menusuk tulang tidak menghalangi niat kami, untuk berpartisipasi dalam rangka mewujudkan rencana membangun mesjid Indonesia yang pertama di Utrecht, sekaligus juga menjadi sarana promosi tentang budaya dan kuliner khas Indonesia.
Foto : masakan khas Indonesia yang bisa dinikmati di bazaar
Beragam jenis masakan Indonesia yang kami jual, selalu laku dan habis setiap harinya.
Mulai dari nasi rames, sate ayam, soto ayam, lontong sayur, nasi padang, aneka jenis lumpia, bolu pisang, risoles, pisang goreng, dan lain lain, bahkan tersedia juga teh kotak.
Foto : antusiasme pengunjung di stand kami
Banyak pengunjung yang mampir ke stand kami, baik yang membeli maupun yang sekedar memberikan donasi ke dalam kotak infak yang tersedia.
Ternyata menikmati kuliner khas Indonesia sambil beramal, mampu menjadi perekat persaudaraan di rantau, bukan hanya sesama WNI di Utrecht, namun juga dengan komunitas masyarakat lainnya, baik yang muslim maupun yang non muslim.
Indahnya mengisi libur akhir tahun dengan kegiatan yang penuh makna dan bermanfaat.
Semoga keberkahan senantiasa menyertai langkah-langkah kita di tahun yang akan datang.
Geef een reactie